Berawal dari sebuah keprihatinan beberapa Petinggi Desa akan beberapa permasalahan remaja seperti menikah diusia muda karena hamil diluar nikah yang ada di Desa Wonokitri, membuat para petinggi berfikir untuk menyelesaiakan masalah tersebut. Melalui serangkaian diskusi yang panjang bersama Pencerah Nusantara dan beberapa pertimbangan, akhirnya Kepala desa Wonokitri memunculkan sebuah ide inovasi yaitu kegiatan Posyandu Remaja. Dengan harapan, melalui kegiatan tersebut Remaja di Desa Wonokitri semakin meningkat pengetahuannya mengenai Kesehatan Remaja dan Problematika remaja serta secara perlahan dapat merubah Perilaku Remaja kearah yang lebih Positif. Pada jangka panjangnya adalah dapat mengurangi angka Pernikahan Dini di Desa Tersebut. Sebagimana hasil diskusi dengan Petinggi Desa Wonokitri bahwasannya saat ini Remaja yang menikah di bawah 20 tahun, bahkan belum memiliki KTP masih banyak, kurang lebih 45-50?ri Remaja yang melangsungkan pernikahan adalah remaja usia dini.
Karena Pihak Desa menganggap hal ini sangat penting, maka kegiatan ini didukung penuh oleh petinggi desa, bahkan di Desa Wonokitri, walaupun kegiatan ini baru dijalankan, tetapi kegiatan ini dimasukkan dalam anggaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa. Selain Pihak Desa Kegiatan Posyandu Remaja juga di dukung Oleh Puskesmas Tosari dan anak-anak remaja yang tergabung dalam Laskar Pencerah, yang merupakan organisasi remaja di Tosari bentukan dari Pencerah Nusantara yang dibentuk untuk menjadi Peer Educator baik di bidang kesehatan, sosial maupun Pendidikan. Dalam Kegiatan Posyandu Remaja, Laskar Pencerah berperan sebagai Kader dan Peer Educator. Untuk mempermudah Jaringan Komunikasi dan mengingatkan remaja setiap kali akan ada pertemuan maka dalam kegiatan Posyandu Remaja dipilih juga kader untuk mewakili setiap RW yang memiliki tugas sebagai penyambung jaringan komunikasi untuk kegiatan Posyandu Remaja, jumlah kader yang berfungsi sebagai jaringan komunikasi berjumlah 5 Orang, sesuai dengan Jumlah RW yang ada di Desa Wonokitri.
Mendekatkan akses kesehatan bagi remaja
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan
Menjadi konselor sebaya